Never Stop Learn

Tetaplah menjadi penimba ilmu dan menyebar kebaikan

Proactive-Calm-Responsible-Confidence-Creative.

Never Stop Learn

Tetap Semangat Jangan Pernah Menyerah

Amazing

Good Learner

MILITERDEFENCE.COM

Do the Best Let God do the rest

Minggu, 12 Januari 2020

TOR M1, Sishanud perontok Pesawat Ukraine International Air lines Flight 752 di Iran

Membuka awal tahun konflik antara Iran dan U.S.A mewarnai kisah dalam tahun 2020. Masyarakat didunia Internasional was-was akan terjadinya perang dunia ke-3. Hangat dimedia menginformasikan serangan balasan dari Iran setelah Jenderal Qassem Soleimani gugur dalam sebuah serangan drone milik tantara U.S.A pada Jumat (3/1/2020). Sesaat kemudian Iran membalas serangan tersebut dengan menghujani rudal pangkalan udara gabungan AS-Irak di Ayn al-Asad, Irak Barat, Rabu (8/1/2020). Namun dalam segmen konflik tersebut terdapat pesawat sipil yang menjadi korban, Pesawat Ukraine International Airlines jatuh pada pukul 06.12 waktu Iran di sekitar Bandara Imam Khomeini, Teheran. 

 TOR M1
(www.janes.com)


Dilangsir dari newsweek, Pesawat Ukraine International Air lines Flight 752 berjenis Boeing 737–800 jatuh setelah tertembak rudal pertahanan udara Tor-M1 surface-to-air missile system milik Iran.  Sejumlah 176 warga sipil menjadi korban terdiri dari 82 warga negara Iran, 63 warga negara Kanada, 11 Orang Kanada, 10 warga negara Swedia, 7 warga negara Afganistan dan 3 berkewarganegaraan Jerman. Terlepas dari adanya keselahan operator atau human error, Tor-M1 surface-to-air missile system merupakan salah satu sishanud (sistem pertahanan udara) terbaik didunia.

Cara kerja Sishanud TOR M1
 (www.apnews.com)

Didapuk sebagai senjata penangkis seragan udara dan anti pesawat TOR-M1 9A331-1 (NATO code : SA-15 Gauntlet) merupakan senjata mumpuni untuk melindungi suatu wilayah dari serangan lawan. Dikutip dari armyrecognition, sishanud (system pertahanan udara) ini mulai diperkenalkan pada tahun 1991. Sistem Tor-M1 dipersenjatai dengan rudal 9M3331 yang mana mapu mendeteksi dua sasaran sekaligus dan melumpuhkannya dengan cepat. Dengan kecepatan 850 meter per detik rudal 9M331 dapat menguber target sejauh 12 km dan mampu mencapai ketinggian 6 km dari permukaan bumi. Dimensi berat dari rudal ini yaitu 167 kg dengan hulu ledak 15 kg.
Untuk mengusung sishanud ini, Produsen Rusia mengintegrasikannya dengan platform 9K330 TEL (Transport Elector Launcher) yang mampu membawa 8 rudal dan memiliki berat tempur 34 ton.

Source : armyrecognition.com/newsweek.com/telgraph.co.uk/janes.com/apnews.com


Share:

Rabu, 08 Januari 2020

CHINA COAST GUARD SAMBANGI PERAIRAN NATUNA

Letak Natuna yang strategis dan memiliki sumber daya alam yang melimpah, menjadikan wilayah ini menjadi incaran bagi bangsa asing untuk mengambil kekayaan yang ada didalamnya. Seperti diwartakan dimedia-media nasional beberapa hari yang lalu. Kapal-kapal nelayan china dengan dikawal kapal Coast Guard China masuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada bagian Natuna Utara, Kepulauan Riau. Hal ini tentu memicu protes keras dari Indonesia.

KRI Tjiptadi-381 membayangi China Coast Guard (CCG 4301)
(www.katadata.com)


Jika dirunut, semua berawal dari peristiwa pada pengujung tahun lalu
Saat itu, Pemerintah RI menyatakan protes kepada Pemerintah China pada Senin (30/12/2019) dan Kamis (2/1/2020) karena pelanggaran ZEE di perairan Natuna. Pelanggaran ini termasuk kegiatan illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing dan kedaulatan oleh coast guard atau penjaga pantai China di perairan Natuna. Seperti dilangsir dari cnbcnews.com ( Sabtu, 4 Januari 2019) , "Sehubungan dengan pernyataan Jubir (Juru Bicara) Kementerian Luar Negeri China pada tanggal 31 Desember 2019, Indonesia kembali menegaskan penolakannya atas klaim historis China atas ZEE," tulis kementerian dalam rilisnya.

(www.tempo.co)


Garwil (pelanggaran wilayah) yang dilakukan Coast Guard China dan Kapal Nelayan China terdeteksi pada Senin, 30 Desember 2019. Di penghujung tahun 2019  CHINA COAST GUARD nomor lambung 4301 (CCG 4301) yang sedang mengawal beberapa kapal ikan China melakukan aktivitas perikanan terdeteksi oleh Kapal Perang kebanggaan milik Republik Indonesia KRI Tjiptadi-381. Seperti dilangsir dari antaranews.com, KRI Tjiptadi melaksanakan pengusiran Coast Guard China 4301 beserta kapal nelayan china.


Tidak tinggal diam pada Jumat (3/1/2020), Menko Polhukam Mahfud MD memimpin rapat tingkat menteri membahas permasalahan di Natuna di. Selepas rapat di kantor Kemenko Polhukam itu, Menlu Retno Marsudi menyampaikan menyampaikan 4 poin sikap resmi sebagai respons atas tindakan China yang melakukan pelanggaran di perairan Natuna.

Berikut adalah 4 poin sikap RI atas klaim China soal Natuna:

Pertama, telah terjadi pelanggaran oleh kapal-kapal Tiongkok (China) di wilayah ZEE Indonesia

Kedua, wilayah ZEE Indonesia telah ditetapkan oleh hukum internasional yaitu melalui UNCLOS 1982

Ketiga, Tiongkok merupakan salah satu part (anggota) dari UNCLOS 1982. Oleh karena itu merupakan kewajiban bagi Tiongkok untuk menghormati, implementasi dari UNCLOS 1982

Keempat, Indonesia tidak pernah akan mengakui Nine-Dash Line, klaim sepihak yang dilakukan oleh Tiongkok yang tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum Internasional terutama UNCLOS 1982.

Source : janes.com/cnbcindonesia.com/antaranews.com

Share:

Senin, 06 Januari 2020

PUNA MALE, DRONE CANGGIH KARYA ANAK BANGSA

Didapuk sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia kini terus memperkuat Pertahanan dalam negeri. Seperti kita ketahui Republik Indonesia memiliki luas wilayah sebesar 1,904,569 km2 dengan jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau, tentu hal ini memerlukan pertahanan yang kuat dan besar untuk menjaga seluruh sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terkandung didalamnya. Diperlukan alutsista yang canggih yang modern  serta kemandirian dalam bidang pertahanan untuk menjaga kepingan surga yang jatuh di Nusantara. Dilangsir dari halaman PT DI pada situs indonesian-aerospace.com, Perusahaan BUMN kebanggaan rakyat Indonesia ini, baru saja memperkenalkan drone terbaru buatan anak bangsa. Drone yang dinamakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) atau PUNA MALE ini merupakan hasil kerjasama TNI, Ditjen Pothan Kemhan, BPPT, ITB, PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Len Industri (Persero).
Drone PUNA MALE
(www.suara.com)


Setelah melalui riset yang panjang, akhirnya kita bisa memiliki drone buatan dalam negeri. Ditilik dari sejarahnya Inisiasi pengembangan PUNA MALE telah dimulai oleh Balitbang Kemhan sejak tahun 2015 dengan melibatkan TNI, Ditjen Pothan Kemhan, BPPT, ITB, dan PT Dirgantara Indonesia (Persero). Proses perancangan dimulai dengan kegiatan preliminary designbasic design dengan pembuatan dua kali model terowongan angin dan hasil ujinya di tahun 2016 dan tahun 2018 di BPPT, serta pembuatan engineering document and drawing tahun 2017 dengan anggaran dari Balitbang Kemhan dan BPPT. Pada tahun 2017 telah terbentuk perjanjian bersama berupa Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA MALE) dengan anggota yang terdiri dari Kementerian Pertahanan RI yaitu Ditjen Pothan dan Balitbang, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU (Dislitbangau), Institut Teknologi Bandung/ITB (FTMD), BUMN yaitu PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Len Industri (Persero). Di tahun 2019 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) masuk sebagai anggota konsorsium tersebut.


Dikutip Liputan6.com, drone ini mampu beroperasi dengan radius hingga 250 km. Selain itu, PUNA MALE ini memiliki ketinggian jelajah rata-rata 3.000-5.000 meter dengan maksimal jelajah di 7.200 meter. Tidak hanya itu, spesifikasi lain dari drone ini adalah memiliki kecepatan jelajah maksimal 250 km/jam, kemampuan take off dengan panjang landasan 700 meter dan bisa landing dengan landasan 500 meter.


Source : www. indonesian-aerospace.com/www.liputan6.com/janes.com/suara.com

Share:

Kamis, 02 Januari 2020

Cina serahkan kapal perang Keris class pesanan Malaysia

Keamanan pelayaran bagi negara yang memiliki wilayah laut merupakan prioritas. Banyak tipe dan varian dari berbagai kapal patroli yang telah dibuat galangan kapal di dunia untuk menjawab tantangan keamanan tersebut. Salah satu tipe yang banyak digemari yaitu kapal Littoral Mission Ships (LMSs). Dilangsir dari Janes.com (Rabu, 31 Desember 2019) Galangan Kapal asal China telah menyerahkan Kapal Perang “KERIS” class milik angkatan laut Malaysia atau Royal Malaysian Navy (RMN) di fasilitas milik Galangan Kapal Wuchang Shipbuilding di Qidong dekat kota Shanghai, Cina.

KERIS class (111) di Wuchang Shipbuilding
(www.benarnews.com)



KERIS class merupakan kapal perang pertama dari empat kapal perang yang dipesan AL Malaysia. Dua kapal dibuat di Cina sementara dua kapal selanjutnya akan dibuat di Malaysia melalui galangan kapal nasional Malaysia's Boustead Naval Shipyard (BNS) dengan lisensi dari China Shipbuilding & Offshore International Corporation (CSOC).

Tim official dari China dan Malaysia dalam penyerahan KERIS Class di Wuchang, Cina.
(www.benarnews.com)


Kapal Perang KERIS class dengan nomor lambung 111, sejatinya telah diluncurkanpada tanggal 15 April 2019. Kapal perang kedua dari kelas ini yaitu SUNDANG class dengan nomor lambung 112 telah diluncurkan pada tanggal 12 Juli 2019 dan akan diserahkan kepada AL Malaysia pada April 2020.

Secara umum, KERIS class memiliki bobot 700 ton, panjang keseluruhan 68,8 meter dan lebar 9 meter serta draf 2.8 meter. Kapal ini juga mampu mencapai kecepatan maksimal 22 knot dan daya jelajah 2.000 Nautical Miles.

Source : Janes.com
(M.ri2d)

Share:

Jumat, 20 Desember 2019

Frigate POLA Reformador 101 milik meksiko selesai sea trial

Kemandirian dalam bidang pertahanan memang hak segala bangsa. Dilangsir dari navalnews (Rabu, 18 Desember 2019) Angkatan Laut Meksiko baru saja menyelesaikan sea trial dari Frigate class sigma terbaru miliknya POLA SIGMA 10514 ARM Reformador. Frigate kelas SIGMA 10514 hasil kolaborasi antara galangan DAMEN shipyard Belanda dengan  galangan dalam negeri milik Meksiko yaitu ASTIMAR 20 Navy shipyard di  Salina Cruz, Oaxaca.


 POLA 101 Frigate 
(www.defensa.com)

Konstruksi dari kapal ini telah dimulai sejak tahun 2016. Sekilas kapal ini mirip dengan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Sigma dari kelas KRI REM dan KRI GNR milik Angkatan Laut Kebanggan bangsa Indonesia. Disarikan dari navyrecognition, Meksiko berencana memiliki 6  Firgate kelas POLA 101 Reformador


 Konstruksi POLA 101
(www.flickr.com)

Ditilik dari kemampuannya, SIGMA 10514 milik Meksiko merupakan kapal frigate modern yang dilengkapi dengan perangkat Thales TACTICOS combat management system, radar penjejakThales SMART-S radar dan perangkat sonar pengendus kapal selam CAPTAS variable depth sonar. Kapal ini nantinya akan dipersenjatai dengan rudal permukaan  RGM-84L Harpoon Block II surface war missile, rudal RIM-116 RAM Block II missiles dan torpedo tipe  Mark 54 torpedoes. Wah benar-benar ajib untuk menggempur kapal lawan. Selain itu kapal ini mampu membawa helikopter MH-60 Seahawk sebagai mata dan telinga Kapal Perang sekaligus momok bagi kapal selam musuh.


Sistem Persenjataan dan detektor POLA 101

(www.wardefenceenews.blogspot.com)


Dilihat dari  ukurannya SIGMA 10514 milik Meksiko memiliki berat 2500 ton dan memiliki endurance selama 21 hari dilaut. Kapasitas bahan bakar 300 ton dan diawaki oleh 122 personel.


Source : navalnews.net/navyrecognition.com/wardefenceenews.blogspot.com/defensa.com/flickr.com
(M.ri2d)
Share:

Kamis, 19 Desember 2019

TERAPI PENYAKIT HATI (MAKSIAT MELEMAHKAN HATI)

MAKSIAT MELEMAHKAN HATI

Diantara akibat buruk maksiat adalah  melemahkan hati untuk beraktivitas karena Allah. Tak hanya melemahkan, tapi juga merintanginya, menghentikannya, dan menghalangi untuk melangkah menuju Allah. Bila hal ini dibiarkan, dosa akan menutup jalan, bahkan memalingkan hati kejalan yang lain.
Hati yang berjalan menuju Allah SWT dengan kekuatannya sendiri. Kalau seseorang terjangkit virus dosa, hati akan kehilangan kekuatannya. Kalau kekuatan itu hilang semuanya, terputuslah ia dari Allah. Mengejarnya sangat sulit karena terlanjur jauh. Hanya kepada Allah jualah tempat memohon pertolongan.



Dosa akan mematikan dan melemahkan hati. Ada delapan penyebabnya. Rasulullah memohon perlindungan kepada Allah SWT dari delapan perkara itu :
  1.   Al-Hamm (keresahan)
  2. AL-Huzn (kesedihan)
  3. Al-Ajz (ketidakmampuan)
  4. AL-Kasal (kemalasan)
  5. Al-Jubn (Kecil hati)
  6. Al-Bukhl (kekiran)
  7. Dhalaád-dain (terlilit hutang)
  8. Ghalabah ar-rifail (dibawah tekanan orang)
(HR. Bukhari).

Setiap dua dari delapan tersebut akan saling berkaitan

  •  Al-Hamm dan al-hazan. Sesuatu yang tidak diinginkan bisa muncul dalam hati. Bila menyangkut perkara yang akan datang, yang dinanti-nanti, ia menyebabkan hamm (kersahan). Dan bila menyangkut perkara  yang telah lampau, ia menyebabkan al-hazan (kesedihan).

  •     Al-Ájz dan Al-Kasal. Seseorang terkadang gagal mencapai kebaikan atau keuntungan (sukses). Jika dissebabkan oleh ketidakmampuannya, hal ini disebut al-ajz. Akan tetapi, jika disebabkan oleh tidak adanya kemauan, hal ini disebut al-kasal.

  •     Al-Jubn dan al-bukhl. Badan atau tenaga yang tidak bermanfaat disebut al-jubn. Sedangkan harta yang tidak bermanfaat untuk dirinya dan orang lain disebut al-bukhl.

  •      Dhalaá ad-dain dan ghalabah a-rijal. Jika orang lain memaksa kita karena memang berhak, itu disebut dhala’ad-dain. Sebaiknya jika orang itu menekan kita tanpa alasan yang benar, itu disebut ghalabah ar-rijal.

Dosa merupakan penyebab datangnya cobaan atau musibah besar seperti kesulitan hidup, ketetapan yang jelek, dan perlakuan yang memalukan dari musuh. Dosa merupakan penyebab hilangnya nikmat Allah. Nikmat tersebut keudian berubah menjadi niqmah (amarah) Allah.

Diambil dari buku “Terapi Penyakit Hati”karya Ibnul Qayyim al-Jauziyyah halaman 101, penerbit Qisti Press.


Share:

Rabu, 18 Desember 2019

Perkuat Armada Laut, Cina Tambah 1 Kapal Induk Shandong

Sebagai produsen alat-alat perang yang tersohor di Asia, Negeri Tirai Bambu memang memiliki segudang keahlian untuk menciptakan kapal Perang buatan sendiri. Pada tanggal 17 Desember 2019 yang lalu, Angkatan Laut Cina atau People's Liberation Army Navy (PLAN) menggelar upaca peresmian Kapal Induk terbaru di Pangkalan Angkatan Laut  Sanya-Yulin naval base di Pulau Hainan.  Kapal tipe aircraft carrier ini diresmikan dengan nama Shandong dan nomor lambung 17.
 
 Shadong -17 Aircraft carrier
(www.navalnews.net)


Upacara persemian tersebut dihadiri oleh presiden Xi Jinping. Dilangsir dari Janes, Kapal induk terbaru ini merupakan hasil produksi Dalian Shipbuilding International Corporation (DSIC). Sejatinya Shandong diluncurkan pada 26 April 2017 dan selesai sea trial tahun 2018. Sekilas kapal ini serupa dengan Kapal pendahulunya Liaoning aircraft carrier yang merupakan kapal bekas Angkatan Laut Ukraina jenis Kuznets-class carrier Varyag. 


Disarikan dari The New York Times, Liaoning masuk kedalam jajaran AL Cina pada tahun 2012.  Shandong didesan untuk membawa 36 buah jet tempur J-15 buatan Cina.

Source : Janes.com/ nytimes.com/navalnews.net
(M.ri2d)

Share:

Selasa, 17 Desember 2019

TOR-M2 perontok Jet tempur besutan Rusia

Pertahanan udara merupakan unsur penting bagi kedaulatan wilayah suatu negara. Hadirnya sistem pertahanan udara yang dibuat oleh negara-negara maju merupakan upaya untuk menangkal serang rudal lawan ataupun ancaman pesawat tempur milik lawan.  Didapuk sebagai pemilik kekuatan militer besar pesaing negeri Paman Sam, Rusia membuat generasi ke dua dari sistem pertahanan udara (Sishanud) TOR-M1. Hasil riset dan kerja keras itu membuahkan Sishanud jarak pendek TOR-M2. Sistem ini dirancang untuk menghalau helikopter, pesawat tempur serta kendaraan udara tak berawak dan ancaman rudal balistik jarak pendek.
 

TOR-M2
(www.waeponnews.com)
Dilangsir dari Janes (Selasa, 22 Oktober 2019), Rusia telah menerima pengiriman set ke enam sistem pertahanan udara dari perusahaan Izhevsk Electromechanical Plant 'Kupol' yang terdiri dari 12 kendaraan tempur termasuk 3 buah kendaraan command and controll.


Ditilik dari sejarahnya TOR-M2  adalah warisan dari pengembangan Uni Soviet di bawah nama GRAU 9K330 TOR, sistem ini umumnya dikenal dengan nama SA-15 “Gauntlet”. Sistem ini kemudian dikembangkan dengan nama 3K95 “Kinzhal”, juga dikenal sebagai SA-N-9 “Gauntlet”.


 TOR-M2
(www.muraselon.com)
Dikutip dari militermeter, TOR-M2 merupakan sistem pertahanan udara pertama di dunia yang sejak awal dirancang untuk menembakkan senjata berpemandu presisi seperti AGM-86 ALCM, yang mampu menembak dengan akurat baik pada siang dan malam hari, ataupun dalam cuaca buruk.
Sistem ini juga dapat mendeteksi target saat beraktivitas. Namun, sistem ini tidak bisa ditembakan dalam kondisi sedang berjalan dalam kecepatan tinggi. 

TOR-M2
(www.jejaktapak.com)
Beberapa varian pendahulu hasil pengembaangan  TOR-M1 system, seperti berikut ini.
- 9K330 "Tor": 9M330 missile, jarak minimum 2 km (1.2 mi), diperkenalkan pada tahun 1986
- 9K331 "Tor-M": 9M331 missile, jarak minimum 1.5 km (0.9 mi), diperkenalkan pada 1991.
- 9K331M "Tor-M1", "Tor-M1T": 9M331 missile, jarak minimum  1.5 km (0.9 mi)
- 9K332 "Tor-M2", "Tor-MTA", "Tor-MTB", "Tor-MTS": with the 9M331 missile dengan radar  surveillance radar terbaru, jarak minimum 1 km (0.6 mi)
- TOR-M2E: Versi expor, dengan 9А331МE tracked chassis mounting two 9M334 missile modules dengan 4 buah 9М9331 missiles.
- TOR-M2K: dengan 9А331МК chassis dikembangkan oleh Belarus «MZKT» mounting two 9M334 missile modules, each with four 9М9331 missiles.
- TOR-M2KM: modular design (towed variant weight reduced to 15 tons), to accommodate various types of chassis. 9А331МК-1 TELAR mounting two 9M334 missile modules with four 9M9331 missiles.

Kendaraan TOR-M2 ditenagai oleh mesin MZKT GMP-400 dan mampu mencapai kecepatan maksimal 80km/jam. Berat tempur TOR-M2 mencapai 30 ton. Secara umum panjang kendaraan ini adalah 7,5 meter, lebar 3,3 meter dan tinggi 5,1 meter. Diawaki oleh 3 personel.

Beberapa negara tercatat telah menggunakan siste pertahanan udara ini, seperti Azerbaijan, Belarus, China, Mesir dan Rusia sendiri.

Source : armyrecognition.com/janes.com/militermeter.com/jejaktapak.com/muraselon.com
(M.ri2d)

Share:

Senapan Serbu buatan Israel akan jadi andalan polisi Filipina

Untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban diperlukan senjata yang mumpuni untuk melindungi aparat ataupun melumpuhkan gerombolan pengacau keamanan. Aparat kepolisian merupakan sasaran empuk bagi gerombolan pengacau keamanan ataupun teroris apabila tidak dibekali dengan senjata terbaik. Dilangsir dari armyrecognition(Senin, 16 Desember 2019), Kepolisian Filipina atau The Philippine National Police (PNP), akan segera menerima senapan serbu terbaru besutan Israel.

 TAVOR 21 Assault Riffle
(www.pinterest.com)
BACA JUGA : FRIGATE BUATAN KORSEL PERKUAT AL FILIPINA

Tidak tanggung-tanggung jumlah yang dipesan PNP mencapai 25.120 pucuk Tavor TAR-21 or X95 kaliber 5,56 mm standar NATO atau bisa varian senapan serbu Tavor lainnya.


IWI Tavor sendiri merupakan senjata bullpup buatan Israel yang memiliki mode semi-automatic mode dan full automatic fire mode. Tavor diproduksi dengan 2 varian yaitu TAR-21 dan CTAR-21. 


Source : armyrecognition.com/pinterest.com 
(M.ri2d)
Share:

Senin, 16 Desember 2019

"Yet Kieu" Submarine Resque Vessel buatan Vietnam

Kapal Selam dikenal menjadi senjata pamungkas dan mematikan. Seperti kisah dalam perang dunia II dimana sebuah kapal selam Jerman, U-47 yang dikomandani oleh Letnan Gunther Prien berhasil menembus pertahanan anti kapal selam Inggris dan berhasil masuk ke pangkalan utama Royal Navy di Scapa Flow untuk melakukan serangan. Aksi tersebut dilakukan oleh Kapten Gunth Prien bersama awak kapal selam U-47 pada 14 Oktober 1939 dini hari. Namun dibalik kehandalan kapal selam ada hal yang menyulitkan negara operator kapal selam apabila terjadi insiden di tengah laut. Oleh karenanya negara-negara didunia berlomba-lomba untuk memproduksi kapal yang mampu untuk mengevakuasi personel kapal selam apabila terjadi insiden di laut. Dilangsir dari harian e.vnexpress (Rabu, 4 Desember 2019), Vietnam meluncurkan kapal penyelamat kapal selam atau lebih dikenal Submarine resque Vessel

 YET KIEU 927 
(www.e.vnexpress.net)

Kapal yang diberi nama Yet Kieu dengan nomor lambung 927 diluncurkan di Hai Pong Citiy, Vietnam.
Kapal yang  di produksi oleh galangan kapal Z189 company ini memiliki berat total 3.950 ton dan dapat beroperasi di laut selama 30 hari. Pembangunan kapal Yet Kieu memakan waktu 17 bulan.
Saat ini Vietnam mengoperasikan 6 kapal selam 636 kilo class buatan rusia. Di Asia Tenggara terdapat negara yang sudah mengoperasikan submarine resque vessel seperti Singapura dengan kapal MV Swift Resque.

Source : janes.com/e.vnexpress.net
Share:

Arsip Blog