Dalam konsep modern warfare keberadaan UAV dalam pertempuran adalah salah satu faktor kunci kemenangan. Drone atau UAV bisa dimodifikasi sebagai alat pengintai dan sekaligus menjadi drone kamikaze yang mampu melumpuhkan lawan. Ibarat senjata makan tuan, bisa membuat drone berarti kita harus bisa membuat anti drone. Hal ini penting apabila terjadi penyalahgunaan teknologi kita bisa menghentikan UAV tersebut. Oleh karenanya lahir berbagai sistem pertahanan yang memiliki peran multifungsi seperti mendeteksi, jamming, sabotase dan sekaligus mengeliminasi UAV tersebut.
Salah satu karya buatan anak bangsa adalah Tank Anti Drone P-8 Light. Berikut beberapa fakta uniknya:
1. Tank Anti Drone P-8 Light dibuat oleh PT Surya Sentra Ekajaya (SSE) bekerjasama dengan Pussenkav TNI AD dan BRIN.
2. Tank Anti Drone P-8 Light memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Panjang |
6,141 meter |
Lebar |
2,683 meter |
Tinggi tanpa senjata |
1,973 meter |
Tinggi dengan senjata |
2,575 meter |
Ground clearance |
473 mm |
3. Sistem persenjataan Tank Anti Drone P-8 Light yaitu: RCWS Kaliber 30-40 mm
RCWS Kaliber |
Kaliber 30 mm |
Rocket Launcher 5 tubes |
Kaliber 70 mm |
Secondary gun |
Kaliber 7.62 mm |
4. Dilengkapi dengan Gunshot detection untuk mendeteksi sumber tembakan.
5. Proteksi body Stanag Level II dan bisa diupgrade hingga level IV.
6. Tank Anti Drone P-8 Light juga dilengkapi dengan smoke grenade 81 mm 8 tabung/tubes.
7. Sistem komunikasi menggunakan radio HF & V/ UHF.
8. Untuk medeteksi keberadaan drone tank ini dilengkapi dengan Echoshield Multi Mission 4D Radar.