Tetaplah menjadi penimba ilmu dan menyebar kebaikan
Proactive-Calm-Responsible-Confidence-Creative.
Never Stop Learn
Tetap Semangat Jangan Pernah Menyerah
Senantiasa Menimba Ilmu dan Menebar Manfaat Bagi Sesama
Diligent-Love-Passionate-Inspired
Amazing
Good Learner
MILITERDEFENCE.COM
Do the Best Let God do the rest
Kamis, 25 Maret 2021
Frigate Sharm El-Sheikh milik AL Mesir gelar PASSEX dengan Frigate USS Somerset
Rabu, 24 Maret 2021
Puch Promenade
Jumat, 12 Maret 2021
Wander Along the Street of Harmony, Penang
Jalan Masjid Kapitan Keling atau sebelumnya dikenal sebagai Jalan/Lebuh Pitt, merupakan representasi kebersamaan dan keharmonisan berbagai ras dan agama di Penang. Bagaimana tidak, di sepanjang jalan ini dapat dijumpai berbagai tempat peribadatan, mulai dari Gereja Anglikan St. George, Kuil Taoisme Goddess of Mercy, Kuil Hindu Sri Mahamariamman, serta Masjid Kapitan Keling. Semua tempat ibadah ini berdiri sejak abad ke-18 sehingga menjadikannya sebagai yang tertua di Penang. Dengan adanya beragam tempat ibadah, maka beragam pula penduduk yang bermukim, namun tetap hidup dalam kebersamaan dan keharmonisan, sehingga area ini disebut juga sebagai Street of Harmony.
1. Goddess of Mercy Temple/Kuan Yin Temple/Kuil Dewi Kwan Im
Merupakan kuil tertua di Penang, dibangun pada tahun 1728 oleh para imigran awal Tiongkok. Pembangunannya menghabiskan dana 4.000 dolar Spanyol, jumlah yang sangat besar pada masa itu, sehingga setelah selesai dibangun, kuil ini menjadi salah satu bangunan bergaya Tiongkok paling megah di Malaysia utara. Meski sekarang tampak usang dimakan usia, namun kemegahannya masih kental terasa. Nampak arsitektur klasik Tiongkok dengan ukiran naga di sekitar pilar batu, langit-langit tinggi, dan pahatan keramik naga yang menghiasi atap. Tak ketinggalan lentera berwarna merah yang menggantung di langit-langit ruang doa bagian dalam menambah indahnya patung Dewi Kwan Im berlengan delapan belas di bawahnya.
2. Sri Mahamariamman Temple
Begitu menginjakkan kaki di depan kuil, tampak gopuram (gerbang masuk) bergaya Dravida
India Selatan setinggi 23,5 kaki yang sangat mendominasi. Berbentuk menara
empat tingkat dengan tiga puluh delapan patung prajurit penjaga, dewa dan dewi
Hindu, dekorasi bunga, serta empat angsa. Di bagian atas terdapat lima kalasam
kecil dan ratusan merpati yang menjadikan menara ini sebagai rumah mereka. Menara
ini melambangkan Gunung Meru, gunung surgawi yang menahan langit dan alam para
dewa yang bermula dari kompleks kuil.
Memasuki bagian
dalam kuil, tanda larangan mengambil gambar dalam bentuk apapun terlihat di
semua sudut, para petugas dan pendeta pun sangat ketat mengawasi para turis
agar tidak melanggar aturan ini. Di dalam kuil terdapat Patung Dewa Subramaniam
yang terletak tepat di bawah kubah setinggi sembilan meter, juga terdapat
koleksi lebih dari empat puluh patung dewa dan singa, serta pada bagian langit-langitnya
terukir lambang sembilan planet dan tanda zodiak.
Dibangun pada
tahun 1833, pintu belakang Kuil Sri Mahamariamman terletak di Jalan Masjid
Kapitan Keling, sedangkan pintu masuknya berada di Lebuh Queen dan Lebuh
Chulia. Area ini juga merupakan distrik Little India yang padat dan
dinamis di Georgetown. Berbagai macam etnis dapat dijumpai tengah duduk,
bercakap, dan bersantap bersama dengan harmonis diselimuti aroma kari dan
rempah yang menguar di awang-awang. Anda pun dapat dengan mudah menemukan
berbagai toko pernak-pernik dan santapan khas India di sini.
Masjid Kapitan
Keling berlokasi di Lebuh Pitt, merupakan masjid terbesar dan tertua di Penang.
Pertama kali dibangun oleh pasukan East India Company pada akhir abad
ke-18. Seiring dengan berjalannya waktu, pemukim Muslim India makin bertambah
dan diperlukan masjid yang lebih besar dan permanen. Cauder Mohuddeen, pemimpin
mereka saat itu yang juga dikenal sebagai Kapitan Keling, mengajukan permohonan
tanah hibah untuk memperluas masjid. Pada November 1801 diperoleh delapan belas
hektar tanah hibah lalu pembangunan perluasan masjid pun dimulai.
Setelah
meninggalnya Cauder Mohuddeen pada tahun 1834, tanah tak lagi diakui sebagai
bagian dari hibah yang diberikan pada November 1801 sehingga dibangun jalan
umum dan rumah di sekitar masjid. Area masjid pun perlahan-lahan berkurang
menjadi hanya 8 hektar pada tahun 1903.
Masjid yang
berdiri saat ini dibangun pada tahun 1916 menggantikan bangunan masjid lama. Terdapat
menara berbentuk kubah di bagian depan masjid yang mencerminkan arsitektur
Islam dengan pengaruh India.
Penulis : Zainnatul Alifah
Senin, 08 Maret 2021
AL China resmikan destroyer baru Lhansa 102
Angkatan Laut China baru saja meresmikan Kapa perang terbaru type 055 guided misile destroyer. Kapal dengan nomor lambung 102 ini diresmikan dengan nama Lhasa pada tanggal 6 Maret 2021 di pangkalan AL China Qingdao.
Destroyer Lhansa merupakan kapal kedua dari type 055yang diluncurkan pada tanggal 28 April 2018. Sementara itu pendahulunya Nanchang 101 sudah terlebih dahulu masuk kejaajaran AL China pada tanggal 21 Januari 2020. Dilangsir dari Naval News (6/03/2021), kapal ini memiliki bobot tempur 12.000 s.d 13.000 ton, panjang 180 meter, lebar 20 meter dan draf 6,6 meter. Didapuk sebagai kapal penghancur Lhansa 102 di tenagai dengan mesin COGAG 4 × QC-280 gas turbines (28 MW (38,000 hp) each) yang mampu mencapai kecepatan maksimal 30 knot.
Ditilik dari
sistem sensornya Lhansa 102 dilengkapi dengan Type 346B (C/S-band) radar
X-band radar dan persenjataan 1 × H/PJ-38 130 mm gun, 1
× H/PJ-11 CIWS, 1 × HQ-10 short-range SAM 24-cell launcher 112 VLS,
HHQ-9 surface-to-air missiles, YJ-18 anti-ship cruise missiles, CJ-10 land-attack
cruise missiles, Missile-launched anti-submarine torpedoes, 2 x sets of
324mm torpedo tubes, Yu-7 torpedoes.
Source :
Navalnews.net