Never Stop Learn

Tetaplah menjadi penimba ilmu dan menyebar kebaikan

Proactive-Calm-Responsible-Confidence-Creative.

Never Stop Learn

Tetap Semangat Jangan Pernah Menyerah

Amazing

Good Learner

MILITERDEFENCE.COM

Do the Best Let God do the rest

Tampilkan postingan dengan label REVIEW BUKU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label REVIEW BUKU. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 Maret 2019

Bung Karno Diantara Saksi dan Peristiwa

Assalamualaikum selamat sore sob, sore ini mimin akan mengulas buku "BUNG KARNO DI ANTARA SAKSI DAN PERISTIWA".

Judul            : Bung Karno Saksi dan Peristiwa
Tahun terbit : 2009
Penerbit       : Buku Kompas Gramedia
Penulis         :Julious Pour dkk
Halaman      : 178 halaman





   Buku ini mengulas tentang perjuangan Bung Karno dari masa kuliah hingga wafat. Diambil dari artikel-artikel yang ditulis para jurnalis Kompas. Diawali dengan Bung Karno muda yang bersekolah di Sekolah Tinggi Teknik Bandung (sekarang ITB) pada tahun  1921.

BACA JUGA  :LONG RANGE PROJECTION
 

 Hingga menikah dengan  puteri dari HOS Cokroaminoto Sang Guru Bangsa. Dari beliaulah Soekarno belajar peka dengan lingkungan sekitar yang kala itu ditindas oleh penjajahan Belanda. SOekarno sendiri pernah diasingkan di Folres dan Bengkulu.

BACA JUGA : BABAD DIPONEGORO
 
 Pertemuanya dengan Bung Hatta, serta perjuangan bersama merebut kemerdekaan sampai dengan proklamasi Kemerdekaan Repubilik indonesia. Kisah lain yang menarik yaitu keterlibatan CIA dalam pemberontakan Permesta dan intleijen Inggris di Singapura serta Malaysia yangberusaha melemahkan peran Soekarno dengan berbagaicara. Disajikan ringan dengan berbagai sudut pandang jurnalistik. Buku ini mudah dicerna dan dipahami, di bagian belakang juga disajikan cerita singakt tokoh-tokoh yang pernah berjuang bersama Bung Karno di berbagai tempat dan kota-kota di dunia seperti, Manai Sophian,Jusuf Kunto dll. 



Source : Buku Bung Karno Diantara Saksi dan Peristiwa
Authors : ririd_pahlawi/IG


Share:

Kamis, 14 Februari 2019

Satu Peluru Satu Musuh Jatuh



Judul                      : Satu Peluru Satu Musuh Jatuh
Tahun Terbit          : 2015
Penerbit                 : Kompas Gramedia
Penulis                   : A. Winardi
Halaman                " 189 halaman.


    Buku ini berkisah kehidupan Tatang Koeswara sang Sniper Indonesia berkaliber Dunia. Dikisahkan dengan runtut dan ringan sehingga mudah dipahami. Tatang Koeswara Lahir dari keluarga Brimob pada 12 Desember1946 di Medan, Sumatera Utara.
Pada tahun 1950 Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) mendeklarasikan diri, ayah tatang pun ikut terlibat dalam menumpas pemberontakan tersebut. Dalam suatu penyergapan ayah tatang dinyatakan meninggal dalam serangan mortir. Jenazah dinyatakan hilang. Akhirnya ibu tatang menikah dengan anggota TNI AD asal Jawa Barat yg sedang bertugas di Sumatera. Tatang akhirnya ikut berpindah ke Banten ikut bersama orang tua.
Tahun 1965 Tatang lulus dari Sekolah Teknik di Purwakarta Jabar. Tatang tinggal bersama kakeknya sembari menjadi pemain  bola di kabupaten Purwakarta. Pada tahun 1966 Tatang mendaftar menjadi prajurit tamtama dan dinyatakan Lulus. Tahun 1967 Lulus dan dan bertugas di Kostrad Cilodong. 1973 Tatang kembali mendapat kesempatan mendapat pendidikan di Sekolah Bintara dan mendapatkan peringkat yang baik. Tahun 1974 menjadi pelatih menembak di Pusdik Infanteri Bandung.  Berkat kemampuannya yang mumpuni menggunakan senapan, Tatang mendapat kesempatan pelatihan Sniper dari First Special Group Green Barrets Amerika.

Bersama 30 Prajurit terbaik dari Kopassus, Tatang menimba ilmu tempur hutan, rawa, laut, perkotaan,  kontra sniper, kamuflase, pengintaian, melacak jejak, raid dan sabotase.
Senapan yang digunakan yaitu Winchester Model 70 yang sangat mematikan. Tahun 1975 pecah Konflik Timur-Timur, pemerintah pun menggelar operasi Seroja. Pasukan TNI harus menghadapi pasukan Fretilin yang diperkuat dengan milisi bersenjata ex Tropas pasukan Portugis. Para sniper Tropas memiliki kemampuan yang baik dan senjata yang mumpuni. Banyak prajurit gugur di tangan sniper-sniper handal dari kubu Fretilin. Satuan yang diterjukan menyerbu kota Dili antara lain Detasemen Tempur 1 Group 1 kopashanda, Yonif 501/Raider, Yonif502/Raider dan Tim Pendarat 5 Brigade Pendarat 1/Marinir. Pasukan mendapat gangguan dari Sniper Fretilin yang menguasai medan.

BACA JUGA : BUNG KARNO DIANTARA SAKSI DAN PERISTIWA 

Pada tahun 1977 Tatang diterjunkan ke Timur-Timur untuk mengawal Kolonel Edi Sudrajat yang kala itu menjadi Dansatgasus. Tatang pun akhirnya meminta izin untuk bertempur di garis depan. Tatang mulai beroperasi di Lautem Lospalos. Salah satu sasaran pertamanya yaitu milisi yang mengoperasikan senapan otomatis yang terus menghujani pasukan infanteri TNI. Dengan sigap milisi itu dilumpuhkan dengan satu butir peluru tepat di kepalanya. 

BACA JUGA : BABAD DIPONEGORO

   Salah satu pertempuran yang menghasilkan hingga 49 korban dan terkonfirmasi oleh Fretilin dan TNI yaitu ketika Tatang menghadang milisi Fretilin di daerah Remexio 1977. Dalam pertempuran sepanjang Sungai Lois dan Ramexio tanggal 24-30 September 1977 TNI kehilangan 321 prajurit terbaiknya. Tatang bersama spoternya Letnan Ginting, bersembunyi di tepi jurang dan mengamati gerombolan fretilin. Prajurit TNI dari batalyon lain mengalihkan perhatian gerombolan fretilin tersebut dari balik bukit. Saat terfokus dengan serangan regu patroli TNI, Tatang mulai menghantam satu persatu milisi Fretilin. Tercatat 41 fretilin roboh oleh peluru Tatang. Korban ini pun terkonfirmasi dalam laporan Kolonel Edi Sudrajat dan pihak fretilin sehingga Tatang masuk kedalam jajaran aniper papan atas dalam buku Sniper: Training Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith asal U.S.A.

BACA JUGA :LONG RANGE PROJECTION
 Namun saat dikonfirmasi, Tatang sendiri mengaku telah merobohkan milisi fretilin lebih dari 100 milisi. Luar biasa....Subhanallah.



Author: ririd_pahlawi/IG
@copyright2019

Share:

Selasa, 29 Januari 2019

Review Buku : Long Range Projection



Judul                     : LONG RANGE PROJECTION
Penerbit                : Pusat Penerangan TNI
Tahun                    : 2012
Pengarang             : Tim Puspen TNI
Jumlah Halaman   : 244 halaman

Buku ini mengisahkan heroisme para prajurit TNI yang membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang ditawan oleh perompak Somalia.


BACA JUGA :  BABAD DIPONEGORO

  Diceritakan apik dan runtut seluruh rangkaian kejadian, persiapan pasukan, penyergapan perompak dan pengawalan kembali ke Indonesia.
 www.republika.com

  Berawal dari informasi Menlu Indonesia yang saat itu dijabat oleh martin Natalegawa yang menginformasikan bahwa Mv Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan eden. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian mengadakan rapat dengan Panglima TNI dan jajaranya.
 www.kompasiana.com
  Pemerintahpun mengirim satuan tugas merah putih untuk menjawab problem ini. Untuk menyamarkan misi rahasia ini, satgas tergabung dalam satgas duta samudera. Ditengah pemberitaan media yang kurang positif, karena seolah-olah pemerintah tidak mengambil tindakan ,satgas tetap bergerak cepat menyusun strategi sambil terus berlatih. Berbagai skenario pembebasan dilatihkan, namun akhirnya perusahaan lebih memilih untuk menebus seluruh abk. Demi keselamatan nyawa. Opsi militer dimungkinkan 50:50 karena informasi intelijen para abk dipisah-pisah, bukan dalam satu kapal mv sinar kudus.

BACA JUGA : SATU PELURU SATU MUSUH JATUH

Cerita yang disuguhkan begitu menguras emosi pembaca.  Dan yang pasti ada rasa haru dan bangga di dada, begitu mengetahui detail pembebasan sandera itu. 





 authors :ririd_pahlawi /ig
Share:

Rabu, 05 Desember 2018

KAPTEN MARKADI bertempur di Selat Bali

    Pasca Proklamasi kemerdekaan tahun 1945, kekuatan Belanda yang berada di Indonesia tidak menyerahkan begitu saja wilayah yang mereka kuasai. Para pejuang Indonesia pun tidak gentar menghadapi pasukan Belanda dengan menggelar perjuangan diberbagai tempat di Indonesia untuk mengusir penjajah yang masih bercokol di bumi pertiwi. Nah tahukah sobat, pertempuran pertama yang dimenangkan pasukan ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) ?


     Yap...pertempuran itu adalah pertempuran Selat Bali yang terjadi pada tahun 1946. Pasukan yang dipinpin oleh Kapten Makardi ini disebut Pasukan M. Kala itu pasukan M yang mendapat perintah dari MABES UMUM Tentara Keamanan Rakyat yang berada di Jogjakarta mendapat mandat untuk untuk membantu pasukan I Gusti Ngurah Rai. Setelah berbagai persiapan dilakukan dengan latihan yang dilakukan di Malang, pasukan M pun berangkat dengan 200 an personil terdiri dari pasukan ALRI, guru dan murid yang tergabung dalam Tentara Pelajar. Pada 4 April 1946, Kapten Markadi dan Pasukan M mulai menyeberang ke Bali. Kapten Markadi dan pasukan M mulai bergerak ke embarkasi Pelabuhan Boom di Banyuwangisore menjelang malam. Untuk mengelabui mata-mata Belanda yang kemungkinan ada di Banyuwangi, mereka memilih rute lewat jalan besar dengan berpura-pura latihan perang. Pasukan dibagi kedalam 4 kapal nelayan madura. Setalah air pasang pasukan bergerak dengan ditarik tug boat secara bergandengan. Mendekati titik pendaratan tug boat kembali ke banyuwangi. Selanjutnya 4 kapal melanjutkan pergerakan dengan layar dan didayung.



      Pada 5 April 1946 dini hari 2 kapal berhasil mendarat di pantai panginuman Bali. Namun karena derasnya arus 2 kapal termasuk kapal Kapten Makardi kesulitan merapat ke pantai karena derasnya arus dan kelebihan muatan. Disaat yang bersamaan 2 kapal patroli LCM Belanda merapat ke 2 kapal tersebut. Seluruh pasukan berusaha mendayung untuk menghindari patroli tersebut. Melihat situasi yang kurang menguntungkan Kapten Makardi memerintahkan prajuritnya untuk mengganti pakainnya dan menyamar sebagai nelayan.


     Saat jarak perahu Kapten Markadi dan Kapal Belanda hanya 5 meter, terlihat dua tentara Belanda yang berada di LCM terdepan mengarahkan mitraliur Watermantel. Dalam bahasa Belanda, mereka memberi perintah berhenti dan meminta awak di perahu untuk melempar tali. Sambil mengulur-ulur waktu kapten Makardi melempar tali dan menariknya lagi. Akhirnya Kapten Markadi  langsung melempar tali seraya memberikan perintah menembak dan langsung menceburkan diri ke laut.
Tentara Belanda membalas serangan Pasukan M dengan mitraliur berat jenis Browning kaliber 12,7 mm. Beruntung, karena terlalu dekat dan posisi LCM lebih tinggi dari perahu Madura, senapan mesin berada dalam sudut mati dan tembakan prajurit Belanda hanya mengenai tiang layar.
Kapten Markadi yang terjun menyelam di lambung sebelah kanan perahu muncul di lambung sebelah kiri. Dengan dibantu anak buahnya, dia naik lagi ke perahu. Awak kapal Belanda yang nyaris putus asa karena tembakan mereka tidak mengenai sasaran kemudian menabrakkan LCM-nya ke perahu Kapten Markadi.


     Mereka berharap perahu tersebut tenggelam. Memang, beberapa prajurit Pasukan M di perahu tersebut sempat tercebur ke laut. Tapi, mereka kembali naik dengan bantuan teman-temannya. Kapten Markadi tak menyerah. Dia perintahkan Pasukan M serempak melemparkan granat ke arah dua LCM Belanda. Granat pun meledak di atas kapal Belanda dan diperkirakan menewaskan empat awaknya. LCM lainnya langsung melarikan diri dengan keadaan terbakar pada bagian dek dan lambung kapal. Sambil mundur ke arah Gilimanuk, LCM itu terus menembak, tapi tidak ada yang kena sasaran.


  Pertempuran yang berlangsung kira-kira 15 menit itu disebut-sebut sebagai pertempuran laut pertama yang dimenangi angkatan perang Indonesia setelah proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam pertempuran tersebut, korban dari Pasukan M yang gugur atas nama Sumeh Darsono dan Tamali yang mengalami luka tembak. Mengetahui belanda kocar-kacir melearikan diri. Pasukan M pun bergerak menuju banyuwangi untuk berganti menggunakan kapal yang lebih kecil, lincah dan cepat.
 

  Pertempuran laut yang pertama kali dimenangkan oleh ALRI merupakan sebuah keberhasilan yang patut kita banggakan, Dengan berbekal peralatan seadanya pasukan M berhasil memukul mundur patroli Belanda. Aksi pendaratan di Bali oleh pasukan M  juga merupakan  operasi amphibi pertama yang dilakukkan pasca kemerdekaan.
  Luar biasa bukan, perjuangan para pendahulu kita sob. Tetap semangat dan berikan yang terbai k untuk Agama, bangsa dan negara.





source : Buku PASUKAN M
Share: