Never Stop Learn

Selasa, 10 Desember 2019

Kapal selam Kilo class akan memperkuat Angkatan Laut Myanmar.

Didapuk sebagai alutsista bergelar "the silent warrior", kapal selam merupakan alutsista canggih yang menjadi idam-idaman negara-negara maritim di dunia.  Kemampuan kapal selam yang mumpuni dalam mengeliminasi kapal permukaan dan kapal selam lawan, mampu meningkatkan detern effect bagi negara yang memilikinya. Seperti dilangsir dari navyrecognition.com, Myanmar akan menerima kapal selam Kilo class bekas Angkatan Laut India akhir Desember 2019.  Saat ini India sedang menyiapakan INS Sindhuvir untuk diserahkan kepada Myanmar.

INS Shinduvir 
(www.southasiavoices.org)


INS Sindhuvir merupakan Kapal Selam buatan Rusia yang dibeli India pada tahun 1980 dan telah mendapatkan modernisasi dari galangan kapal nasional India Hindustan Shipyard Limited (HSL) di Vizag. Berat kapal ini sendiri mencapai 3000 ton, dengan panjang 72,6 meter dan lebar 9,9 meter. Kapal selam ini dipersenjatai dengan menggunakan rudal 3M-54 Kalibr short range, rudal jelajah subsonic dan torpedo type 53.  Disarikan dari sumber economictimes.indiatimes.com (30 Juli 2019), transfer Kapal Selam tersebut termasuk juga pelatihan crew yang akan menjadi pengawak atau operator.




Dikutip dari halaman thediplomat.com, berdasarkan survey yang dilakukan oleh kementerian pertahanan singapura pada tahun 2017 menyatakan bahwa di belahan bumi Asia Timur  akan terdapat peningkatan penggunaan alutsista berupa kapal selam diwilayah ini dan kemungkinan pada tahun 2025 kapal selam yang akan beroperasi di wiliyah ini mencapai 250 kapal selam dibandingkan dengan tahun ini sebanyak 200 kapal selam. Di kawasan ASEAN, Myanmar akan menjadi negara ke lima yang mengoperasikan Kapal Selam.



Source : navyrecognition.com/thediplomat.com/economictimes.indiatimes.com 
(M.ri2d)
Share:

6 comments:

Arsip Blog