Never Stop Learn

Tetaplah menjadi penimba ilmu dan menyebar kebaikan

Proactive-Calm-Responsible-Confidence-Creative.

Never Stop Learn

Tetap Semangat Jangan Pernah Menyerah

Amazing

Good Learner

MILITERDEFENCE.COM

Do the Best Let God do the rest

Senin, 20 Januari 2020

India berhasil uji rudal K-4

India sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar ke-empat di dunia versi Global Fire Power edisi 2019,  terus mengembangkan kemampuan alutsistanya. Tidak tanggung-tanggung, India  berhasil melaksanakan uji penembakan strategis Rudal K-4 berkemampuan Nuklir yang mampu menjangkau sasaran sejauh 3.500 km. Seperti dilangsir dari Naval news (20/1/2019), uji penembakan tersebut dilaksanakan pada Minggu, 19 Januari 2020 di wilayah Andhra Pradesh dengan menggunakan platform bawah air. Misil yang berhasil dikembangkan oleh perusahaan  DRDO akan dipergunakan untuk melengkapi persenjataan Kapal Selam Nuklir INS Arihant class.


RUdal  K4 diluncurkan dari platform bawah air
(www.newsnation.com)
 
Misil K-4 merupakan salah satu rudal yang mampu ditembakkan dari bawah air yang dikembangkan DRDO. Satu produk lain merupakan rudal dengan kemampuan jangkauan 700 km yang dikenal dengan BO-5 Missile.


Source : navalnews.net/newsnation.com
(M.ri2d)
Share:

Jumat, 17 Januari 2020

Nanchang 101 Destroyer terbaru milik Tiongkok

Perlombaan modernisasi alutsista di belahan bumi asia semakin kompetitif. Negeri Tirai Bambu baru saja meresmikan kapal perang tipe destroyer terbaru. Dilangsir dari Naval News, Angkatan Laut China atau  People’s Liberation Army Navy (PLA-Navy) menggelar upacara peresmian kapal perang tipe Type 055 guided-missile destroyer pada Minggu, 12 Januari 2019 di Pelabuhan Qingdao Provinsi Shandong, China.



 Kapal yang diberi nama Nanchang dengan nomor lambung 101 ini, merupakan kapal destroyer terbesar di Asia Timur. Sejatinya kapal ini  telah diluncurkan pada tahun 2017 di shanghai dan mulai melaksanakan sea-trial pada akhir 2018.



  Nanchang dibuat oleh galangan kapal dalam negeri Jiangnan  Shipyard di Shanghai. Didapuk sebagai kapal destroyer, kapal ini memiliki berat 10.000 ton dan memiliki kemampuan new air defense, anti-missile, anti-ship dan anti-submarine weapons. Dikutip dari Asia Times, kapal ini memiliki panjang 180 meter dan  lebar 20 meter. Nanchang 101 dilengkapi dengan 112 vertical-launch missile yang mampu menembakkan rudal surface-to-air, land-attack dan rudal anti-ship .

Source : thediplomat.com/navalnews.net/janes.com/asiatimes.com

Share:

Kamis, 16 Januari 2020

Terpedo A244/S Mod 3, senyap, cepat dan tepat

Sejak perang Dunia II, terpedo merupakan senjata mematikan bagi kapal perang dan kapal selam. Kehadirannya begitu ditakuti lawan dan ditunggu kawan. Seiring berkembangnya teknologi pertahanan dan militer, kini di dunia telah muncul berbagai torpedo canggih hasil kreasi negara-negara produsen alutsista. Salah satu produsen alutsista tersebut yaitu Leonardo Company yang berbasis di Italia. Dengan produk andalannya yaitu Terpedo A244/S Mod 3.


(www.seaforce.org)

BACA JUGA : DRONE MQ 9 REAPER PENEMBAK JENDERAL SOLEMANI

Ditilik dari spesifikasinya A244/S Mod.3 merupakan generasi terbaru terpedo yang mampu memburu kapal selam modern yang memiliki lapisan material non magnetik yang sulit untuk dideteksi sonar torpedo konvensional. Kelebihan lain dari terpedo ini, yaitu mampu mengejar target di perairan dangkal. 



(www.cmano-db.com)

Versi A244/S Mod.3 sendiri ditenagai dengan sistem propulsi elektrik berbasis baterai, dengan kapasitas 246 cell ramah lingkungan yang bisa melesat sejauh 13-14 kilometer, nyaris dua kali lipat generasi Mod 2. 



(www.naval-technology.com)

BACA JUGA : CHINA COASTGUARD SAMBANGI NATUNA

Sistem elektronik baru ini juga memungkinkan torpedo untuk mengubah kecepatan jelajahnya, sehingga jarak jangkau makin jauh, plus memiliki modul ADSP (Advanced Digital Signal Processor) untuk menghadapi sistem pengecoh torpedo modern yang berbasis decoy pemancar gelombang pengacau torpedo.



 kelebihan ADSP mampu mengklasifikasikan dan menjejak sejumlah sasaran secara bersamaan dan menilai mana sasaran palsu dan mana kapal selam asli atau kapal perang yang sedang diburunya.




A244/S Mod.3 memiliki kecepatan maksimal 38 knot dengan kecepatan luncur optimal pada 36 knot. Jarak jangkau terpedo ini mencapai 13.500. Saat dibawa dengan helikopter, AS44/ Mod.3 dilengkapi dengan parasut saat dilepaskan dari helikopter sehingga sudut jatuh dan stabilitasnya juga terjaga. Bobot A244/S Mod.3 adalah 265 kilogram saat dicantelkan pada helikopter. Saat torpedo menyentuh permukaan air, parasut akan terlepas dan torpedo segera meluncur mengejar target dan menenggelamkannya.

Source : leonardocompany.com/naval-technology.com/cmano-db.com
(M.ri2d)

Share:

Rabu, 15 Januari 2020

AL China gelar latihan bersama dengan AL Pakistan

Meskipun kerap kali menuai kecaman dari berbagai negara didunia tentang  klaim nine dash line yang di gagas Tiongkok. Negeri Tirai Bambu rutin untuk menggelar latihan dengan negara-negara sahabat untuk menjaga iklim persahabatan diwilayahnya. Seperti dilangsir dari navalnews, AL China atau People Liberation Army-Navy (PLA-Navy) dan AL Pakistan baru saja menyelesaikan latihan bersama (Billateral Exercise) bertajuk Sea Guardian 2020. 



 (www.eng.chinamil.com.cn)

Frigate milik Al China  Yuncheng (571) salah satu unsur dari PLA-Navy  tercatat sandar di Karachi Prot, Pakistan pada tanggal 13 Januari 2020 pukul 15.00 waktu setempat. Terdapat beberapa Kapal dari AL Pakistan dan AL China yang turut ambil bagian dalam latihan ini. Dikutip dari The Nation, Al Pakistan melibatkan 2 Frigate Zulfiqar Class F22/F21, dua fast attack craft, satu pesawat fixed-wing anti-submarine patrol aircraft, dua buah heli ship-borne helicopters dan lebih dari  60 personel pasukan khusus. Sementara AL China mengirimkan  lima unsur yakni Yinchuan guided-missile destroyer, Yuncheng guided-missile frigate, the Weishanhu comprehensive supply ship, dan Liugongdao kapal penyelamat kapal selam. 


(www.eng.mod.gov.cn)

Berbagai skenario  latihan diuji dalam latihan tersebut seperti anti-pirate speedboat attack, maritime interception and temporary inspection, helicopter cross-deck landing, anti-missile drill, search and rescue drill, change of guard formation, ship-aircraft coordinated anti-submarine drill, underway replenishment control, submarine rescue and lifesaving. Sea Guardian sendiri digelar mulai dari tanggal 10 s.d. 13 Januari 2020 di perairan utara laut Arab. Latihan ini merupakan latihan yang keenam yang berhasil dilaksanakan.



Source : navalnews.net/thenation.com
(M.ri2d)
Share:

Senin, 13 Januari 2020

Rudal Fateh 313 dan Qiam hujani pangkalan udara AS di Irak

Pasca serangan terhadap Jenderal Solemani, Iran langsung membalas serangan tersebut dengan menghujani rudal pangkalan Amerika Serikat yang ada di Irak. Dilangsir dari BBC, hujan rudal terjadi di pangkalan udara gabungan AS-Irak di Ayn al-Asad, Irak Barat, Rabu (8/1/2020). Fateh-313 merupakan rudal buatan dalam negeri yang bertipe jarak pendeK. Rudal ini merupakan rudal jarak pendek yang pernah digunakan Iran pada tahun 2015. Selain itu, militer Islamic Revolutionery Guards Corps (IRGC) juga menggunakan misil Qiam. Amunisi ini digunakan dalam serangan di pangkalan militer Al-Asad di Irak.Kedua rudal balistik ini merupakan rudal buatan dalam negeri yang memiliki jangkauan 500 kilometer (310 mil) dan 800 kilometer. Rudal ini merupakan pengembangan dari rudal Fateh 110 yang pernah digunakan sebelumnya.

RudalFateh 313 diluncurkan dari sebuah wilayah di Iran
(www.popularmechanic.com)

BACA JUGA : IRAN RESMIKAN KAPAL SELAM BUATAN DALA NEGERI

Dikutip dari missiledefenceadvocate.com, spesifikasi data dari rudal Fateh 313 seperti dibawah ini :

Designation
Fateh-313
Missile Variants
N/A
Mobility
Road-Mobile
Designer/Producer
Iran
Range
500KM
Warhead Type and Weight
HE and Chemical,
Estimated 500kg
MIRV and Yield
No MIRV
Guidance System/ Accuracy
GPS and Inertial Guidance/ Unknown
Stages/ Propellant
Single/ Solid Propellant
IOC
2015
Status/ Number of Units
Operational/ Unknown


Video peluncuran rudal Fateh 313
Serangan itu juga diperkuat dengan rudal Qiam. Dilangsir dari national interest sekitar 16 rudal diluncurkandari wilayah Iran untuk menggempur sasaran di Irak. Iran mengklaim 80 an prajurit AS menjadi korban dari serangan rudal tersebut. Tidak satupun rudal yang diluncurkan Iran berhasil ditangkis oleh rudal pertahanan Patriot milik AS di Irak. Sebuah point penting. 



Source : missiledefenceadvocate.com/bbc.com/nationalinterest.com/popularmechanic.com


Share:

Minggu, 12 Januari 2020

Serbuan kilat Drone MQ 9 Reaper di Iran


Gugurnya jenderal IRAN Qasem Soleimani mengundang duka yang mendalam dari warga IRAN. Serangan maut di akhir tahun 2019 tersebut di instruksikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sebagai eksekutor adalah drone yang battle proven di lapangan yaitu MQ-9 Reaper. Dilangsir dari Arabnews, sumber militer Amerika menyebutkan  bahwa drone MQ-9 Reaper diterbangkan dari Pangkalan Udara AS  di Lanud (Pangkalan Udara) Al Udeid, Qatar.

MQ-9 Reaper
(www.pinterest.cl)
Drone yang membawa misil hell fire R9X ninja ini menggugurkan sang jendral besar Iran. Dilangsir dari military.com, Drone MQ-9 Reaper merupakan drone buatan General Atomics Aeronautical Systems, perusahaan AS yang khusus memproduksi pesawat tanpa awak dan radar militer. MQ-9 Reaper mampu terbang lebih dari 40 jam dan terbang sejauh 1.150 mil dengan muatan ringan. 

(www.cnbcindonesia.com)
Pesawat ini juga dapat membawa 4 senjata dengan berat total lebih dari 4.500 pound (sekitar 2.000 kilogram). MQ-9 memiliki bentang sayap 20,1 meter, panjang 11 meter, tinggi 12,5 meter, dan berat 2,2 ton. MQ-9 Reaper juga mampu terbang hingga ketinggian 50.000 feet.

MQ-9 Reapre Drone video

Source : militer.com/TRTworld.com/TheGuardian.com/pinterest.cl/cnbcindonesia.com
(M.ri2d)


Share:

TOR M1, Sishanud perontok Pesawat Ukraine International Air lines Flight 752 di Iran

Membuka awal tahun konflik antara Iran dan U.S.A mewarnai kisah dalam tahun 2020. Masyarakat didunia Internasional was-was akan terjadinya perang dunia ke-3. Hangat dimedia menginformasikan serangan balasan dari Iran setelah Jenderal Qassem Soleimani gugur dalam sebuah serangan drone milik tantara U.S.A pada Jumat (3/1/2020). Sesaat kemudian Iran membalas serangan tersebut dengan menghujani rudal pangkalan udara gabungan AS-Irak di Ayn al-Asad, Irak Barat, Rabu (8/1/2020). Namun dalam segmen konflik tersebut terdapat pesawat sipil yang menjadi korban, Pesawat Ukraine International Airlines jatuh pada pukul 06.12 waktu Iran di sekitar Bandara Imam Khomeini, Teheran. 

 TOR M1
(www.janes.com)


Dilangsir dari newsweek, Pesawat Ukraine International Air lines Flight 752 berjenis Boeing 737–800 jatuh setelah tertembak rudal pertahanan udara Tor-M1 surface-to-air missile system milik Iran.  Sejumlah 176 warga sipil menjadi korban terdiri dari 82 warga negara Iran, 63 warga negara Kanada, 11 Orang Kanada, 10 warga negara Swedia, 7 warga negara Afganistan dan 3 berkewarganegaraan Jerman. Terlepas dari adanya keselahan operator atau human error, Tor-M1 surface-to-air missile system merupakan salah satu sishanud (sistem pertahanan udara) terbaik didunia.

Cara kerja Sishanud TOR M1
 (www.apnews.com)

Didapuk sebagai senjata penangkis seragan udara dan anti pesawat TOR-M1 9A331-1 (NATO code : SA-15 Gauntlet) merupakan senjata mumpuni untuk melindungi suatu wilayah dari serangan lawan. Dikutip dari armyrecognition, sishanud (system pertahanan udara) ini mulai diperkenalkan pada tahun 1991. Sistem Tor-M1 dipersenjatai dengan rudal 9M3331 yang mana mapu mendeteksi dua sasaran sekaligus dan melumpuhkannya dengan cepat. Dengan kecepatan 850 meter per detik rudal 9M331 dapat menguber target sejauh 12 km dan mampu mencapai ketinggian 6 km dari permukaan bumi. Dimensi berat dari rudal ini yaitu 167 kg dengan hulu ledak 15 kg.
Untuk mengusung sishanud ini, Produsen Rusia mengintegrasikannya dengan platform 9K330 TEL (Transport Elector Launcher) yang mampu membawa 8 rudal dan memiliki berat tempur 34 ton.

Source : armyrecognition.com/newsweek.com/telgraph.co.uk/janes.com/apnews.com


Share:

Rabu, 08 Januari 2020

CHINA COAST GUARD SAMBANGI PERAIRAN NATUNA

Letak Natuna yang strategis dan memiliki sumber daya alam yang melimpah, menjadikan wilayah ini menjadi incaran bagi bangsa asing untuk mengambil kekayaan yang ada didalamnya. Seperti diwartakan dimedia-media nasional beberapa hari yang lalu. Kapal-kapal nelayan china dengan dikawal kapal Coast Guard China masuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada bagian Natuna Utara, Kepulauan Riau. Hal ini tentu memicu protes keras dari Indonesia.

KRI Tjiptadi-381 membayangi China Coast Guard (CCG 4301)
(www.katadata.com)


Jika dirunut, semua berawal dari peristiwa pada pengujung tahun lalu
Saat itu, Pemerintah RI menyatakan protes kepada Pemerintah China pada Senin (30/12/2019) dan Kamis (2/1/2020) karena pelanggaran ZEE di perairan Natuna. Pelanggaran ini termasuk kegiatan illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing dan kedaulatan oleh coast guard atau penjaga pantai China di perairan Natuna. Seperti dilangsir dari cnbcnews.com ( Sabtu, 4 Januari 2019) , "Sehubungan dengan pernyataan Jubir (Juru Bicara) Kementerian Luar Negeri China pada tanggal 31 Desember 2019, Indonesia kembali menegaskan penolakannya atas klaim historis China atas ZEE," tulis kementerian dalam rilisnya.

(www.tempo.co)


Garwil (pelanggaran wilayah) yang dilakukan Coast Guard China dan Kapal Nelayan China terdeteksi pada Senin, 30 Desember 2019. Di penghujung tahun 2019  CHINA COAST GUARD nomor lambung 4301 (CCG 4301) yang sedang mengawal beberapa kapal ikan China melakukan aktivitas perikanan terdeteksi oleh Kapal Perang kebanggaan milik Republik Indonesia KRI Tjiptadi-381. Seperti dilangsir dari antaranews.com, KRI Tjiptadi melaksanakan pengusiran Coast Guard China 4301 beserta kapal nelayan china.


Tidak tinggal diam pada Jumat (3/1/2020), Menko Polhukam Mahfud MD memimpin rapat tingkat menteri membahas permasalahan di Natuna di. Selepas rapat di kantor Kemenko Polhukam itu, Menlu Retno Marsudi menyampaikan menyampaikan 4 poin sikap resmi sebagai respons atas tindakan China yang melakukan pelanggaran di perairan Natuna.

Berikut adalah 4 poin sikap RI atas klaim China soal Natuna:

Pertama, telah terjadi pelanggaran oleh kapal-kapal Tiongkok (China) di wilayah ZEE Indonesia

Kedua, wilayah ZEE Indonesia telah ditetapkan oleh hukum internasional yaitu melalui UNCLOS 1982

Ketiga, Tiongkok merupakan salah satu part (anggota) dari UNCLOS 1982. Oleh karena itu merupakan kewajiban bagi Tiongkok untuk menghormati, implementasi dari UNCLOS 1982

Keempat, Indonesia tidak pernah akan mengakui Nine-Dash Line, klaim sepihak yang dilakukan oleh Tiongkok yang tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum Internasional terutama UNCLOS 1982.

Source : janes.com/cnbcindonesia.com/antaranews.com

Share:

Senin, 06 Januari 2020

PUNA MALE, DRONE CANGGIH KARYA ANAK BANGSA

Didapuk sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia kini terus memperkuat Pertahanan dalam negeri. Seperti kita ketahui Republik Indonesia memiliki luas wilayah sebesar 1,904,569 km2 dengan jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau, tentu hal ini memerlukan pertahanan yang kuat dan besar untuk menjaga seluruh sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terkandung didalamnya. Diperlukan alutsista yang canggih yang modern  serta kemandirian dalam bidang pertahanan untuk menjaga kepingan surga yang jatuh di Nusantara. Dilangsir dari halaman PT DI pada situs indonesian-aerospace.com, Perusahaan BUMN kebanggaan rakyat Indonesia ini, baru saja memperkenalkan drone terbaru buatan anak bangsa. Drone yang dinamakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) atau PUNA MALE ini merupakan hasil kerjasama TNI, Ditjen Pothan Kemhan, BPPT, ITB, PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Len Industri (Persero).
Drone PUNA MALE
(www.suara.com)


Setelah melalui riset yang panjang, akhirnya kita bisa memiliki drone buatan dalam negeri. Ditilik dari sejarahnya Inisiasi pengembangan PUNA MALE telah dimulai oleh Balitbang Kemhan sejak tahun 2015 dengan melibatkan TNI, Ditjen Pothan Kemhan, BPPT, ITB, dan PT Dirgantara Indonesia (Persero). Proses perancangan dimulai dengan kegiatan preliminary designbasic design dengan pembuatan dua kali model terowongan angin dan hasil ujinya di tahun 2016 dan tahun 2018 di BPPT, serta pembuatan engineering document and drawing tahun 2017 dengan anggaran dari Balitbang Kemhan dan BPPT. Pada tahun 2017 telah terbentuk perjanjian bersama berupa Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA MALE) dengan anggota yang terdiri dari Kementerian Pertahanan RI yaitu Ditjen Pothan dan Balitbang, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU (Dislitbangau), Institut Teknologi Bandung/ITB (FTMD), BUMN yaitu PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Len Industri (Persero). Di tahun 2019 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) masuk sebagai anggota konsorsium tersebut.


Dikutip Liputan6.com, drone ini mampu beroperasi dengan radius hingga 250 km. Selain itu, PUNA MALE ini memiliki ketinggian jelajah rata-rata 3.000-5.000 meter dengan maksimal jelajah di 7.200 meter. Tidak hanya itu, spesifikasi lain dari drone ini adalah memiliki kecepatan jelajah maksimal 250 km/jam, kemampuan take off dengan panjang landasan 700 meter dan bisa landing dengan landasan 500 meter.


Source : www. indonesian-aerospace.com/www.liputan6.com/janes.com/suara.com

Share:

Kamis, 02 Januari 2020

Cina serahkan kapal perang Keris class pesanan Malaysia

Keamanan pelayaran bagi negara yang memiliki wilayah laut merupakan prioritas. Banyak tipe dan varian dari berbagai kapal patroli yang telah dibuat galangan kapal di dunia untuk menjawab tantangan keamanan tersebut. Salah satu tipe yang banyak digemari yaitu kapal Littoral Mission Ships (LMSs). Dilangsir dari Janes.com (Rabu, 31 Desember 2019) Galangan Kapal asal China telah menyerahkan Kapal Perang “KERIS” class milik angkatan laut Malaysia atau Royal Malaysian Navy (RMN) di fasilitas milik Galangan Kapal Wuchang Shipbuilding di Qidong dekat kota Shanghai, Cina.

KERIS class (111) di Wuchang Shipbuilding
(www.benarnews.com)



KERIS class merupakan kapal perang pertama dari empat kapal perang yang dipesan AL Malaysia. Dua kapal dibuat di Cina sementara dua kapal selanjutnya akan dibuat di Malaysia melalui galangan kapal nasional Malaysia's Boustead Naval Shipyard (BNS) dengan lisensi dari China Shipbuilding & Offshore International Corporation (CSOC).

Tim official dari China dan Malaysia dalam penyerahan KERIS Class di Wuchang, Cina.
(www.benarnews.com)


Kapal Perang KERIS class dengan nomor lambung 111, sejatinya telah diluncurkanpada tanggal 15 April 2019. Kapal perang kedua dari kelas ini yaitu SUNDANG class dengan nomor lambung 112 telah diluncurkan pada tanggal 12 Juli 2019 dan akan diserahkan kepada AL Malaysia pada April 2020.

Secara umum, KERIS class memiliki bobot 700 ton, panjang keseluruhan 68,8 meter dan lebar 9 meter serta draf 2.8 meter. Kapal ini juga mampu mencapai kecepatan maksimal 22 knot dan daya jelajah 2.000 Nautical Miles.

Source : Janes.com
(M.ri2d)

Share: