Never Stop Learn

Senin, 11 Oktober 2021

Masjid Perahu Cibarusah

Masjid Perahu Cibarusah merupakan masjid yang menjadi saksi perjuangan penyebaran agama islam di wilayah Cibarusah. Masjid Perahu Cibarusah memiliki disaiin yang unik. Dari jalan raya terlihat sebuah bangunan perahu yang digunakan untuk berwudhu dan kamar mandi. Dibagian pintu depan masjid terdapat kanopi berlambangkan pedang. Apabila sobat traveler berkunjung didaerah cibarusah jangan lupa sholat disini ya sob. Hehe yuk kita simak short descriptionnya.

Pic 1: Masjid Perahu Cibarusah tampak dari depan

Pic2: Lampu kuno

Pada bagian depan terdapat lampu kuno yang memiliki bentuk unik. Diatas pintu terdapat lafaz Allah berwarna emas dengan background berwarna hijau.


Pic 4: Ornamen 

Di dalam ruang utama masjid, terdapat kaligrafi Allah dan Rasulullah, pada sudut kiri terpasang rak Al Qurán, dan pada bagian atas jam dinding digital serta jam analog. Karpet merah tebal terpasang di lantai masjid. Nah..kebetulan sob, waktu mimin berkunjung pas adzan ashar, bapak marbot langsung adzan.


BACA JUGA : MASJID MUJAHIDIN CIBARUSAH

Hal yang perlu kita ingat dan pelajari bahwa, di samping masjid perahu cibarusah terdapat makam Pangeran Senapati atau disebut masyarakat sekitar sebagai makam Mbh Sena. Pangeran Senapati merupakan putra dari pangeran Jayakarta (Sultan Jayakarta terakhir). Apabila kita simak situs ini juga berkaitan dengan situs bersejarah di kawasan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, yakni makam pangeran Jayakarta.


Disarikan dari situs www.cagarbudaya.kemdikbud.go.id, perang besar terjadi antara pasukan Pangeran Jayakarta dengan pasukan  VOC dibawah pimpinan Jan Pieterszonn Coen pada tanggal 30 Mei 1619. Sejarah mencatat bahwa perang tersebut dimenangkan oleh VOC. Setelah bertempur dan berjuang mempertahankan dari serbuan dan gempuran musuh, Pasukan Pangeran Jayakarta dan keluarga menyelamatkan diri sambil menyusun kekuatan. Belanda menganggap Pangeran Jayakarta tewas di dalam sebuah sumur di kawasan Mangga Dua, Jakarta, namun nyatanya yang diberondong peluru oleh pasukan Belanda di dalam sumur tersebut tak lebih dari selembar jubah dan sorban Pangeran Jayakarta yang sengaja dilemparnya ke dalam sumur tersebut untuk mengelabui pasukan Belanda, sedangkan Pangeran Jayakarta bersama para pengikutnya berhasil melarikan diri ke wilayah yang kini dikenal sebagai Jatinegara Kaum, membuka daerah baru serta mendirikan masjid yang kini dikenal dengan nama Masjid Jami’ Assalafiyah. Bahkan putra beliau yang bernama Pangeran Senapati diperintahkan untuk pergi sejauh mungkin dari Jayakarta untuk menghindari kejaran Belanda sekaligus menyebarkan ajaran Islam ke luar Jayakarta, pada ahirnya menetap di wilayah Cibarusah kabupaten Bekasi dan mendirikan Sebuah masjid yang dikemudian hari menjadi pusat perjuangan pasukan Hisbullah melawan penjajahan Belanda di wilayah Bekasi, masjid tersebut kini bernama Masjid Al-Mujahidin Cibarusah.

Dikutip dari halaman library.binusa.ac.id, Jan Pieterszoon Coen adalah pendiri imperium yang berpikiran jauh, sementara bagi pihak lain melihatnya sebagai megalomaniak yang kejam.

Banyak kisah sejarah yang dapat kita ambil hikmahnya sob, mari terus belajar dan menghargai jasa para pahlawan serta pendahulu kita yang gigih mengusir penjajah dan semangat memperjuangkan bangsanya. 

 

Share:

8 comments:

Arsip Blog