Never Stop Learn

Selasa, 10 September 2019

Kiprah Exocet MM 40 Block-3 Pada Era Modern Warfare

Rudal Anti Surface Warfare (ASW) merupakan senjata andalan bagi kapal perang. Berbagai produsen alutsista berlomba-lomba untuk menciptakan sistem rudal yang mumpuni dan mematikan. Salah satu rudal terbaru yang digandrungi banyak negara operator Kapal Kombatan adalah rudal Exocet MM 40 Block 3.

 www.mbda.com
Disarikan dari Janes.com Exocet MM 40 Block-3 sendiri merupakan rudal andalan angaktan laut dari berbagai negara di dunia. Kiprahnya pun telah tersohor pada Faklands War antara Inggris dan Argentina, pada tanggal 25 Mei 1982 rudal Exocet yang diluncurkan dari pesawat tempur Skyhawk Argentina mengenai HMS Coventry milik Royal Navy Inggris. Debutnya juga terlihat pada  perang Irak VS Iran. Banyak keunggulan dari rudal ini, salah satunya yaitu, Exocet MM40 Block 3 memiliki RCS (radar cross section) yang kecil, dipadukan dengan mesin beremisi panas rendah (low IR signature) sehingga  MM40 Block 3 diklaim sebagai stealth anti ship missile.
 www.mbda.com
Dari segi efektifitas  MBDA selaku produsen rudal tersebut menawarkan fleksibilitas, dimana operator Exocet MM40 Block 2 tak perlu beli rudal baru jika ingin MM40 Block 3. Persisnya MBDA telah menyiapkan kit modifikasi untuk upgrade MM40 Block 2 menjadi Block 3. Upgrade tersebut meliputi sistem pendorong baru, hulu ledak berbobot 165 kg dan sistem penuntun penembakan. Kit upgrade tersebut sudah tersedia bersamaan dengan diluncurkannya varian Block 3 yang masih kompatibel dengan peluncur MM40 Block 2.

BACA JUGA : MENGUPAS KEGAHARAN MLRS ASTROS

Rudal Exocet MM-40 Block 3 pertama kali ditembakkan oleh Frigat Perancis, Chevalier Paul pada 18 Maret 2010 dan sukses menghantam sasaran. Selain itu ada beberapa negara yang telah menggunakan Exocet Block 3 deperti Angkatan Laut Yunani, UAE, Peru, Brunei, Malaysia, Maroko, Oman dan Qatar.

BACA JUGA : HABIBIE PIMPIN PINDAD 15 TAHUN

Spesifikasi Exocet MM40 Block 3
– Manufaktur : Aerospatiale (sekarang MBDA) – Perancis
– Operasional : 2010
– Platform peluncur : surface launched
– Sistem penuntun : GPS-INS
– Sistem penuntun terminal (fase akhir) : radar aktif J band dan image recognition
– Panjang : 5,8 meter
– Diameter : 35 cm
– Bobot luncur : 870 kg
– Berat hulu ledak : 165 kg HE (high explosive)
– Pendorong : Turbomeca turbojet dengan booster roket
– Jangkauan : 180 – 200 km
– Kecepatan : Mach 0,93
 www.navyrecognition.com


Source : janes.com/mbda.com
Share:

10 comments:

Arsip Blog