Never Stop Learn

Tetaplah menjadi penimba ilmu dan menyebar kebaikan

Proactive-Calm-Responsible-Confidence-Creative.

Never Stop Learn

Tetap Semangat Jangan Pernah Menyerah

Amazing

Good Learner

MILITERDEFENCE.COM

Do the Best Let God do the rest

Tampilkan postingan dengan label MILITARY. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MILITARY. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 April 2023

Mengenal Lebih Dekat Kapal Selam HDW Class 209/1400mod

HDW Class 209/1400mod adalah Kapal selam diesel electric yang diproduksi oleh galangan kapal selam Thyssenkrup Marine Systems GmbH Jerman.




HDW Class 209/1400mod memiliki dimensi:

Panjang keseluruhan

62 meter

Diameter pressure hull atau badan tekan

6.2 meter

Berat permukaan             

1.459 ton

Berat saat menyelam

1.600 ton

Kedalaman jelajah

250 meter

 

Diangsir dari Thyssenkrupp-marinesystem, kapal selam ini memiliki 8 tabung peluncur terpedo. HDW Class 209/1400mod diawaki oleh 30 personel.

 

thyssenkrupp-marinesystems.com

Dikutip dari Naval-technologi, kapal selam tipe 209 varian telah dioperasikan oleh berbagai negara di dunia seperti:

navaltechnology.com

Tipe 209/1100

Yunani

Tipe 209/1200

Yunani, Turki, Argentina, Peru, Columbia, Venezuela

Tipe 209/1300

Ekuador

Tipe 209/1400

Turki, Chili, Brazil, Yunani, Afrika Selatan

Tipe 209/1500

India

 


Share:

Senin, 10 April 2023

RQ-4 Global Hawk

RQ-4 Global Hawk is a multi mission Unmanned Aerial Vehicle  which produced by Northrop Grumman Corporation, United States of America (U.S.A.). RQ-4  Global Hawk was developed in 1995. RQ-4 Global Hawk success its first flight on 28 February 1998. It’s powered by Rolls-Royce North America AE3007H turbofan Engine.


RQ-4 Global Hawk Dimenssions:

Lenght

13.40 meter

Width/Span

35.30 meter

Height

4,60 meter

Empty Weight

3.850 kg

Max Take Off Weidght (MTOW)

11.612 kg


RQ-4 Global Hawk Capabilities:

Intelligence

Surveilance

Reconnaissance

Scout

Serving Special Forces

Patrol

 

researchgate.com

RQ-4 Global Hawk Operators:

Germany

U.S.A

Japan

South Korea

NATO

 

 

Source: militaryfactory.com/northropgrumman.com/researchgate.com

Share:

Senin, 03 April 2023

Everything You Need To Know About UCAV Bayraktar AKINCI

Bayraktar AKINCI is Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) that produced by Turkish Defence Company. Akinci included in the High Altitude Long Endurance (HALE) category. 0n 6 December 2019 Akinci success completed its first flight.

 


Akinci has many advanced features such us

Semi-Autonomous Flight mades Support

Fully Automatic Taxi and Parking Feature

Fault Tolerant and 3 Redundant Sensor Fusion Application

Cross Redundant YKI System

Unique Redundant Servo Actuator Units

Fully Automatic Navigation and Route Tracking Feature

Precise Auto Takeoff and Landing with Built-in Sensor Fusion

Unique Redundant Lithium-Based Battery Units

 

airforce-technology.com

Akinci could brought many armaments such us:

Mini Smart Munition MAM-L

 Cirit Missile

 L-UMTAS Missile

Mini Smart Munition Bozok

MK-81, MK-82, MK-83 Guided Bombs (JDAM)\

Wing Assisted Guided Bomb MK-82

Air-to-Air Missile Gokdogan and Bozdogan

Mini Smart Munition MAM – C

 Stand-Off Missile SOM-A

 

 

aa.com

Akinci have operated by Turkey Land Force, turkish Air Force and MIT Presidency.

Future operators of this UCAV : Ajerbaizan, Pakistan, Kyrgztan.

 

Share:

Sabtu, 01 April 2023

Close Review: Aksungur Unmanned Combat Aerial Vehicle, Turkiye

Drone Aksungur is one of the products  unmanned aerial vehicle (UAV) manufactured by Turkish Aerospace Industries (TAI). TAI success to developed this Medium-Altitude long Endurance (MALE) UAV and started its first flight in 2019.



Aksungur have many capabilities for military operation, such us intelligence operation, surveillance, reconnaissance, ground attack, strike mission, maritime patrol and signal intelligence.

 

Aksungur dimensions

Length

12.5 meter

Height

3,1 meter

Wingspan

24,2 meter

 

Maximum range

More than 250 km

 

Engine

Aksungur powered by dual PD-170 twin-turbocharged diesel engines which located in mounted under the wings (power output of 170 hp)

 

Payload

More than 750 kg.

(Note: maximum take-off weight is 3.300 kg)

 

Endurance

Maximum endurance of 50 hours

 

Aksungur was delivered to the Turkish navy in October 2021. Many countries also use this UAV such us Angola, Aljazair, Algeria and Kyrgyzstan

Share:

Rabu, 29 Maret 2023

Secanggih Apa Kolaborasi Artificial Intelligence dengan Drone? Begini Penjelasannya

Perpaduan antara Artificial Intelligence (AI) dengan Drone dalam dunia militer berkembang pesat. Strategi dan taktik peperangan mulai berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Hal ini selaras dengan pendapat Alvin Toffler (1980) dalam bukunya berjudul “The Third Wave” menyatakan bahwa siapa yang menguasai informasi akan menguasai dunia. Pada era Perang Dunia II pasukan tempur akan menerjunkan pesawat mata-mata atau pasukan pengitai (recconaisance team), untuk mengumpulkan informasi kekuatan lawan terkait jumlah, senjata, logistik, kualifikasi musuh dan kekuatan element support force. Di era modern seperti dapat kita lihat pada perang Rusia VS Ukraina, Armenia VS Azerbaijan, dan Syria Civil War peran pengumpul informasi tersebut dapat tergantikan oleh kehadiran Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Dengan resiko human casualties lebih kecil UAV dapat mengintai sekaligus menyerang target  apabila diperlukan. Kehadiran teknolgi UAV terbukti ampuh mengumpulkan informasi secara cepat, tepat dan efisien. Menjadi jembatan penghubung antara pasukan di garis depan dengan Pusat Komando.




Berbagai perusahaan top UAV berlomba-lomba untuk menghadirkan wahana nir awak udara yang mampu menjawab tantangan di medan perang yang begitu dinamis. Northrop Grumman misalnya, perusahaan top asal negeri Paman Sam ini tengah mengembangkan Sistem Pesawat Tanpa Awak Taktis Masa Depan atau Future Tactical Unmaned Aircraft System (FTUAS), yang berfungsi untuk mengidentifikasi potensi  ancaman disekitar pasukan tempur kawan agar terhindar dari kondisi yang membahayakan pasukan.

northropgrumman.com

FTUAS dikembangkan Northrop Grumman berkolaborasi dengan Shield AI. Shield AI sendiri merupakan sebuah perusahaan teknologi pertahanan dan kedirgantaraaan Amerika berbasis di San Diego California, yang mengembangkan Artificial Intelligence (AI) untuk teknologi pertahanan, drone dan fighter pilot. 

shieldai.com

Platform yang dikembangkan untuk system tersebut yakni menggunakan wahana pesawat V-BAT yang dapat diterbangkan secara vertical (Vertical Take-Off and Landing/VTOL). Dilangsir dari army.mil, V-BAT telah digunakan U.s. Army dan USMC sejak tahun 2016.

 


Share:

Selasa, 28 Maret 2023

A Close Look at Stealth Frigate INS Shivalik (F-42)

INS SHIVALIK (F-42) is a multi-role guided missile stealth frigate that operated by Indian Navy. INS Shivalik (F-42) was build in 2001 until 2009 by Mazagon Dock Limited which located in Mumbai.  

 


INS Shivalik (F-42) commissioned on 29 April 2010 and started to enter service in Indian Navy.

wikipedia

Dimmenssion of INS Shivalik (F-42)

Lenght

142,4 meter

Beam

16,9 meter

Draft

4,5 meter

 

 INS Shivalik operated by 257 crew ( 37 Officers, 220 NCO)

careerindia

INS Shivalik sensors and processing systems:

Mr-760 Fregar M2EM 3-D radar

MR-90 Orekh radar

Elta El/M-2238 STAR

Elta EL/M-2221 STGR

BEL APARNA

HUMSA (Hull Mounted sonar array

ATAS/Thales Sintra towed array systems)

 

 

 

 



Share:

Arsip Blog