Never Stop Learn

Senin, 23 Maret 2020

Pengertian Fabel dan Contoh Fabel

Pengertian Fabel dan Contoh Fabel – Apa yang dimaksud dengan fabel? Fabel adalah salah satu jenis dongeng mengenai dunia binatang, di mana binatang-binatang bahkan makhluk-makhluk yang tidak bernyawa bertindak seolah-olah sebagai manusia. Tokoh-tokoh cerita di dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal, tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga digambarkan sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol binatang-binatang. Melalui tokoh binatang, pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang tidak baik



Fabel kebanyakan diperuntukkan bagi anak-anak sehingga tokoh-tokohnya dibuat menarik dan simbolis. Sebagai contoh, untuk menggambarkan tokoh yang cerdik dan cekatan, fabel biasanya menyimbolkannya dengan binatang kancil atau monyet. Tokoh dengan karakter jahat, biasanya, dalam fabel digambarkan buaya atau harimau yang keduanya merupakan binatang buas.

Contoh fabel yang umum dikenal misalnya; Cerita si Kancil, Cerita Kura-kura dan Kelinci, dan Cerita Kera dan Ikan Mas. Berikut ini kami berikan contoh fabel lainnya yang berjudul Anak Buaya yang Mencuri Hati Monyet. Fabel ini menceritakan tentang kecerdikan monyet yang berhasil mengelabui anak buaya.

Contoh Fabel: Anak Buaya yang Mencuri Hati Monyet
Seekor anak buaya berenang di pinggir danau. Ia sedang mencari cara untuk mendapatkan hati monyet yang diminta ibunya. Saat sedang berenang, anak buaya melihat seekor monyet sedang mencari buah-buahan. Ia mendekati monyet dan berkata kalau di seberang danau ada sebuah kebun buah. Anak buaya akan dengan senang hati mengantarkan monyet ke sana.
Monyet sedikit heran dengan kebaikan hati anak buaya. Tetapi ia sudah sangat lapar sehingga menyetujui ajakan anak buaya dan naik ke atas punggungnya. Sesampainya di tengah danau, anak buaya tiba-tiba berguling sehingga monyet tercebur dan hampir tenggelam.
Monyet berusaha naik ke permukaan. Ia marah kepada anak buaya. Ia bertanya kenapa anak buaya menceburkannya. Dengan jujur anak buaya bercerita kalau ia sedang mencari hati monyet untuk ibunya. Mendengar hal itu, monyet segera mencari akal. Ia berkata bahwa saat ini ia tidak membawa hatinya. Hatinya ada di atas pohon di tepi danau.
Jika anak buaya mau mengantar monyet kembali, ia akan mengambil dan memberikan hatinya untuk ibu buaya. Tanpa pikir panjang, anak buaya segera membawa monyet kembali ke tepi danau.
Monyet yang telah lepas dari bahaya segera berlari memanjat pohon. Dari atas pohon, monyet menari-nari senang. Anak buaya akhirnya sadar sudah dikelabui monyet dan pergi dengan kesal. Monyet pun selamat karena kecerdikannya.
Seandainya saja monyet tidak berpikir cerdik, tentu saja anak buaya sudah mengambil hatinya.
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog